Selamat membaca
RESONANCE BRAIN STIMULANT
semoga bermanfaat

Categories



Visitor Counter

OW Stokis. Diberdayakan oleh Blogger.

RESONANCE BRAIN STIMULANT

Hidup Sehat Dengan OW Water


RESONANCE BRAIN STIMULANT

Pendahuluan :
Anatomi dan Fungsi Otak Manusia
 


Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Cerebrum (Otak Besar)
2. Cerebellum (Otak Kecil)
3. Brainstem (Batang Otak)
4. Limbic System (Sistem Limbik)

1. Cerebrum (Otak Besar)
Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas bagian ini.

Cerebrum terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.
  • Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.
  • Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
  • Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.
  • Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.
Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi menjadi beberapa area yang punya fungsi masing-masing, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.


Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua belahan itu terhubung oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya.

2. Cerebellum (Otak Kecil)
Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi,
3. Brainstem (Batang Otak)
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya.
Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
  • Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.
  • Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla mengontrol funsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.
  • Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur.
 
4. Limbic System (Sistem Limbik)
Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang.
Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak. Misalnya Anda lebih memperhatikan anak Anda sendiri dibanding dengan anak orang yang tidak Anda kenal. Mengapa? Karena Anda punya hubungan emosional yang kuat dengan anak Anda. Begitu juga, ketika Anda membenci seseorang, Anda malah sering memperhatikan atau mengingatkan. Hal ini terjadi karena Anda punya hubungan emosional dengan orang yang Anda benci.
Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam Bawah Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan dan kejujuran.

= Otak dan Masalahnya
Kehidupan modern mengakibatkan demensia atau kerusakan otak lebih awal. Gaya hidup itu meliputi penggunaan PC, ponsel, peralatan elektronik, polusi, stress karena pekerjaan, keuangan, persaingan, masalah-masalah dan bahan kimia makanan.
Namun, peneliti menyayangkan banyak masyarakat yang mengabaikan peringatan tersebut. Padahal penelitian Bournemouth University, Inggris, mencatat kerusakan saraf sebagai penyebab kematian tertinggi di 16 negara.
Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi akibat penyakit saraf sepanjang 1979 sampai 2010. Sementara Inggris menempati posisi ke empat berdasarkan data statistik Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO).
Di negara kerajaan itu, jumlah penderita penyakit saraf lebih banyak dialami wanita, angkanya mencapai 48 persen. Sedangkan pria penderita penyakit saraf berjumlah 32 persen. Jumlah kematiannya meningkat dari 4.500 menjadi 6.500 orang.
Banyak penyakit yang terjadi karena kerusakan otak dan kebiasaan hidup yang tidak benar. Autis, hiperaktif, stress, mudah gelisah, kecanduan obat, penyumbatan pembuluh otak, tremor, Parkinson, stroke, kepikunan menjadi tanda-tanda.

Teori gelombang otak pada manusia

 
Berdasarkan riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekuensi otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya. Melalui penelitian yang panjang, akhirnya para ahli syaraf (otak) sependapat bawah gelombang otak berkaitan dengan kondisi pikiran seseorang.
Jenis gelombang otak manusia dibagi beberapa golongan :

BETA
Merupakan gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini ketika Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan berinteraksi dengan orang lain di sekitar Anda. Activitas terbaik ketika otak dapat menghasilkan frekuensi beta.
Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu high beta (lebih dari 19 Hz) yang merupakan transisi dengan getaran gamma , lalu getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga merupakan transisi dengan getaran gamma, dan selanjutnya disebut lowbeta (12 hz ~ 15 hz).
Sensori Motor Rhytm (SMR) sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan teknik neurofeedback atau menggunakan teknik resonance brain stimulant (RBS) untuk therapinya.

ALPHA
Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan gelombang alpha setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Dan saat otak pada frekuensi Alpha maka otak akan mudah mengingat dan memasukkan memori terbaiknya.
Fenomena alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya. Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan) juga menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz , merupakan frekwensi pengendali, penghubung pikiran sadar dan bawah sadar, pengingat semua memori otak kita. Anda bisa mengingat mimpi Anda, karena Anda memiliki gelombang alpha. Kabur atau jelas sebuah mimpi yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas dan kuantitas gelombang alpha yang dikeluarkan oleh otak Anda pada saat Anda bermimpi.

THETA
Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk, bagi orang yang mengalami stress maka otak akan kesulitan mengeluarkan gelombang Theta. Ketika seseorang mampu mengeluarkan gelombang Theta secara baik, maka orang tersebut akan terhindar dari masalah-masalah stress otak, kegelisahan, otak lebih kreatif, imajinatif, mudah belajar. Tanda bahwa gelombang Theta dikeluarkan otak adalah napas mulai melambat dan dalam.
Selain orang yang sedang diambang tidur, beberapa orang juga menghasilkan gelombang otak ini saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan khusyuk. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam, juga menghasilkan gelombang otak theta pada saat mereka latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain.
Bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang otak ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.
Gelombang otak theta juga dikenal sebagai "gelombang ajaib", karena berkaitan dengan kekuatan psikis. Berdasarkan penyelidikan para ahli, bahwa banyak terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan, kebakaran, kecelakaan kapal laut yang menewaskan banyak orang. Namun ada keanehan, beberapa anak balita bisa selamat. Kemungkinan ini dikarenakan anak-anak hampir setiap saat dalam kondisi gelombang theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan terjadi apabila kita dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin pernah mengalaminya saat Anda berdoa, meditasi, melakukan ritual-ritual agama. Dengan dasar inilah "GOD SPOT" ditemukan.

DELTA
Adalah gelombang otak yang memiliki amplitudo yang besar dan frekwensi yang rendah, yaitu dibawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran dan pada saat itu tubuh Anda melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif meregenerasi sel otak, maupun memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap.
Didalam kehidupan modern, sering pola hidup maupun istirahat kita tidak terkontrol. Sehingga tubuh akan mudah sakit, karena sel-sel nya tidak mampu meregenerasi sel secara sempurna. Untuk itu dibutuhkan latihan maupun therapy secara rutin untuk mengatasi gangguan otak yang kurang mampu menghasilkan gelombang delta.
Sejarah Resonance Brain Stimulant
Metode Resonance Gelombang Otak
Resonansi merupakan proses bergetarnya suatu benda dikarenakan ada benda lain yang bergetar.
Syarat terjadinya Resonansi adalah apabila benda tersebut sifat frekuensi alamiahnya sama dengan frekuensi sumber getaran.
Misalnya, dua buah garpu tala yang frekuensi alamiahnya sama, maka bila salah satu garpu tala dipukul dan menghasilkan getaran. Kemudian didekatkan pada garpu tala lain yg dalam posisi diam maka garpu tala yg lain tersebut akan ikut bergetar dengan menghasilkan frekuensi yang sama.
Gendang telinga manusia apabila ada sumber bunyi (getaran frekuensi suara) yang merambat melalui udara sampai ke gendang telinga , maka gendang telinga akan ikut bergetar sesuai frekuensi sumber bunyi tersebut sehingga manusia bisa mendengar bunyi tersebut.
Demikikan pula otak manusia yg memiliki sifat frekuensi alamiah tertentu, apabila ada sumber gelombang yang frekuensinya berada pada area frekuensi gelombang otak manusia, dan ketika didekatkan maka otak akan terangsang untuk memproduksi gelombang yang frekuensinya sesuai dengan sumber gelombang tersebut.
Dengan diketahuinya setiap tingkat gelombang otak manusia yang mampu beresonansi dari getaran, kemudian dengan adanya rangsangan audio, visual, dan sinyal raba atau perasaan, maka kita dapat menstimulasi otak kita agar menghasilkan gelombang otak tertentu sesuai kebutuhan. Banyak orang membutuhkan therapy untuk meningkatkan kemampuan berpikir, mengingat, meningkatkan imajinasi, pemahaman yang cepat, belajar, mengurangi kepikunan, meditasi, aktifitas-aktifitas supranatural, mengobati atau meningkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita ADHD (epilepsy), ADD (hiperaktif) atau penderita Autis, susah tidur dan lain sebagainya.
Proses tersebut diatas dimanfaatkan untuk terapi gelombang otak manusia, atau yang disebut dengan Neurofeedback (NFB), atau Neuroteraphy, atau Neurobiofeedback.
 
Sejarah dan aplikasi.
Pada th 1924 Hans Berger seorang psikiater berkebangsaan German, memulai penelitian tentang analysis kualitatif EEG (electroencephalogram) .
Th 1932 G.Dietsch mengimplementasikan Fourier analysis pada EEG sehingga menjadi peneliti pertama tentang apa yang selanjutnya disebut kuantitatif EEG.
Th 1968 Joe Kamiya mempopulerkan Neuorofeedback ketika artikel tentang experiment gelombang otak Alpha dipublikasikan di psychology Today.
Dalam Experiment tersebut gelombang Alpha dinyatakan berhubungan dengan relaksasi manusia, dan pelatihan gelombang Alpha memiliki kemungkinan untuk mengurangi stress dan kondisi yg berhubungan dengan stress.
Klaim Joe Kamiya tentang Neurofeedback (teraphy gelombang otak) tidak diterima begitu saja, Martin Orne dan yg lainnya menantang klaim tersebut dibuktikan secara nyata untukmengatur aktifitas gelombang otak pada seorang sukarelawan . Kemudian James Hardt dan Joe Kamiya , di UC San Franciscos Langly porter Neuropsychiatric Institute mempublikasikan makalah ilmiah yg mendemontrasikan kemanjuran teraphy gelombang otak .
Th 1970, Barbara Brown salah satu orang yang sangat mempopulerkan teraphy gelombang otak, menulis sejumlah buku tentang Biofeedback , menjadikan masyarakat lebih sadar akan teknologi tentang teraphy gelombang otak.Termasuk buku New Mind new body dengan kata pengantar dari Hugh Downs dan buku Stress and the art of Biofeedback.
Hasil kerja Barry Sterman, Joel F. Lubar dan lainnya mengindikasikan kemanjuran yg tinggi untuk pelatihan gelombang Betha , pelatihan ini telah digunakan dalam pengobatan Epilepsy, gangguan defisit perhatian, dan gangguan hyperaktif .
Dalam 5 hingga 10 tahun terakhir ini teraphy gelombang otak telah dikembangkan lebih luas dan mendalam . Pelatihan Alpha-Theta telah digunakan dalam pengobatan kecanduan alkohol,dan berbagai macam kecanduan (zat narkoba dsb) serta pengobatan yang berhubungan dengan kecemasan.
Organisasi
Association for Applied Psychophysiology and Biofeedback (AAPB ).
International Society for Neurofeedback and Reseach (ISNR)
Biofeeddback Foundation off Europe (BFE)

Sertifikasi
Biofeddback Certification International Alliance(BCIA).
Non medical Application
Selain aplikasi medic Neurofeedback telah menunjukan hal yg menjanjikan dan patut dipertimbangkan dalam meningkatkan kinerja atletik dalam olah raga dengan membantu meningkatkan konsentrasi dan perhatian, mengurangi kecemasan ,meningkatkan keseimbangan pisik, dan kontrol emosi.
Dalam keahlian menembak , Neurofeedback dapat digunakan untuk meningkatkan aktifitas alpha dan meningkatkan konsentrasi sehingga sangat membantu dalam membidik sasaran dan hal ini berguna juga dalam hal olah raga panahan , golf serta olah raga lainnya yg membutuhkan kosentrasi penuh.
Aplikasi Neurofeedback untuk meningkatkan kerja mencakup seni di bidang2 sport, musik, tari, dan acting. (Sumber: Gruzelier,John H,1 Juli 2011."Enhaicing Creative imagination with Neurofeedback in the performaing art". In Miell,D.;Mac Donald,R.;Hargreavest.D. musical imaginations: Multidisciplinary Perspectives On creativity, performance, and perception. Oxford: Oxford University Press).
Study dengan musisi conservatory menunjukkan bahwa pelatihan alpha-theta sangat berguna untuk musikalitas komunikasi dan tehnik.(sumber: Egner, Tobias;Gruzelier,John H,1 Juli 2003, "Ecological Validity of Neurofeedback", NeuroReport 14 (9):1221-1224).
Pelatihan Alpha- Theta juga telah ditunjukkan untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi pemula pada anak-anak. (sumber: Gruzelier,John H,1 Juli 2011, "Neurofeedback and the performing arts", Neuroscience Letters 500:e-15.).
Sumber:
Http://www.en. wikipedia.org/wiki/Neurofeedback

Berbagai metode terapi gelombang otak
Stimulasi/Rangsangan Video :
Metode stimulasi dengan video adalah merangsang otak agar menghasilkan gelombang otak nilai tertentu dengan cara diberikan rangsangan berupa video atau gambar dengan pola-pola tertentu yang berubah secara periodik atau dengan memperlihatkan suatu objek yang memiliki gerakan tertentu. Dari penglihatan ini diterima oleh saraf penglihatan kemudian dikirimkan ke otak, lalu otak akan merespon dengan menghasilkan gelombang tertentu.
Contohnya seperti pada hipnotis dengan bandul ayun sebagai objek, atau video putaran objek hipnotis, dsb. Metode ini sangat ditentukan oleh konsentrasi dan penglihatan orang yang diterapi, situasi dan kondisi lingkungan maupun mental/kesadaran saat itu sangat mempengaruhi tingkat efektifitas.
Stimulasi/Rangsangan Audio :
Metode stimulasi dengan audio dilakukan dengan memperdengarkan musik-musik, atau nada, atau suara-suara tertentu yang didalamnya juga menghasilkan stimulus bagi otak untuk menghasilkan frekuensi tertentu. Suara stimulant sampai ditelinga pengguna, kemudian mengakibatkan gendang pendengaran ikut bergetar sesuai frekuensi suara tersebut, lalu syaraf pendengaran akan mengirimkan sinyal tersebut ke otak. Otak akan merespon dengan menghasilkan frekuensi tertentu sesuai sifat alamiah nilai frekuensi gelombang otak. Metode ini sangat banyak diterapkan, relative lebih efektif dan mudah daripada metode video. Namun karena proses rangsangan melalui indera penglihatan dan pendengaran sangat dipengaruhi respon indera tersebut, dan terjadinya tanggapan berupa gelombang otak hanya dari tanggapan tidak langsung, dan kemampuan dengar atau frekuensi alamiah indera penglihatan dan pendengaran sangat berbeda/jauh dari frekuensi gelombang otak,serta stimulasi sinyal bercampur/dicampur dengan hal lain seperti musik dan sebagainya yang proporsinya jauh lebih banyak dari pada frekuensi gelombang otak sendiri, maka efektifitasnya masih jauh dibawah dari metode stimulasi sinyal gelombang otak langsung seperti pada metode DBS Stimulasi (Deep Brain Stimulation) dan semacamnya
Deep Brain Stimulation Stimulasi/Rangsangan Sinyal Gelombang Otak :
Di Eropa dan amerika dikenal Deep Brain Stimulation (DBS), pengobatan dengan menggunakan alat neurostimulator yang mengirimkan sinyal ke area otak. Penerapan deep brain stimulant di Negara maju dilakukan dengan cara menanamkan alat chip di bawah permukaan kulit melalui operasi. Karena alat dibuat berukuran relative kecil dan ditanam dibawah permukaan kulit maka sinyal yang dihasilkan neurostimulator dapat lebih efektif terhadap pengguna, sehinggga umur baterai juga dapat lebih lama menjadi 0,5 - 1 tahun, dan secara otomatis rangsangan gelombang otak terjadi secara terus menerus. Kelebihan lainnya adalah tidak repot membawa dan tidak terlihat sedang memakai neurostimulator, seperti halnya perbandingan antara memakai kacamata dengan lensa kontak. Kekurangan metode ini adalah harus melalui prosedur bedah, dengan segala resiko turunannya yang mungkin muncul seperti alergi, infeksi, hingga biaya operasi yang mahal.
Disadur dari U.S National Library of Medicine, National Institutes of Health. (Perpustakaan Obat Nasional, Institut Kesehatan Nasional, U.S) yang diupdate oleh Luc Jasmin, MD, PhD, Department of Neurosurgery at Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, and Department of Anatomy at UCSF, San Francisco, CA pada tan ggal 28 Februari 2012
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/007453.htm
RBS(Resonance Brain Stimulant) :
RBS (Resonance Brain Stimulant) adalah sebuah alat yang didesign untuk meresonansi gelombang otak (wave brain) dengan frekuensi dan irama waktu tertentu yang berdasarkan hasil riset oleh pakar neurofeedback. Agar memicu Regenerasi sel otak , menghasilkan kecerdasan otak, mencegah stressing otak, memicu kecepatan belajar dan berpikir, dan mengaktifkan sel-sel memori otak jangka pendek & jangka panjang, mencegah kepikunan serta memicu otak untuk berpikir secara aktif & kreatif.
RBS metodenya menggunakan kombinasi antara metode stimulasi suara frekuensi gelombang otak dan sinyal gelombang otak langsung seperti Deep Brain Stimulan (DBS) sehingga efektifitas dan pengaruhnya lebih baik.
Perbedaan dengan metode deep brain stimulant (DBS) adalah pada Resonance Brain Stimulant (RBS) semua alatnya bersifat eksternal atau tanpa ditanam dibawah kulit, dan dapat juga digunakan seperti metode suara atau pancaran dekat (dapat bekerja dengan didekatkan pengguna dalam radius 2 meter). Karena alat ini tidak ditanam maka tingkat keefisiensinya lebih dari metode deep brain stimulant (DBS). Namun karena pada metode DBS, chip dan baterai ditanam dibawah kulit melalui operasi. Maka ketika baterai habis ataupun alat mengalami masalah, maka biaya operasi dan pemulihan alat menjadi mahal. Sedangkan Baterai pada RBS bisa di isi ulang, ketika energy baterainya sudah tidak mencukupi.
Namun untuk ke efektifitasan RBS sangat tergantung pada kedisiplinan pemakai. Dan alat RBS didesign untuk dapat dibawa kemana-mana seperti halnya HP sehingga bila pengguna bersedia selalu membawa dan menggunakannya maka efek kekontinyuan RBS tidak berbeda jauh dengan DBS.
Kelebihan RBS adalah biaya dapat jauh lebih murah jika dibanding DBS, dan tidak perlu melalui proses operasi untuk menanamkan alat, sehingga terhindar dari resiko operasi seperti alergi, keloid, efek bius dan sebagainya.
RBS jauh lebih efektif dibanding dengan metode audio dan video. Karena pada RBS memiliki tingkat bekerja dengan meresonansikan frekuensi gelombang otak langsung yang tidak tercampur frekuensi gelombang lain dan tidak ditransfer melalui perantara campuran seperti music dan lainnya.
                  Ukuran alat RBS : 14 x 7 x 1,8 cm

0 comments

Silahkan Beri Komentar Saudara...


Popular Posts

Terapi OW WAterBERBAGI SEHAT DAN BERBAGI SEJAHTERA Hub Jimmy 091353433977